banner 728x90
banner 728x90
Kabar Pro

Sekolah Mulai Aktif Kembali, Gubernur Jawa Timur Kunjungi Sekolah Rakyat di Probolinggo

×

Sekolah Mulai Aktif Kembali, Gubernur Jawa Timur Kunjungi Sekolah Rakyat di Probolinggo

Sebarkan artikel ini
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, meninjau langsung hari pertama masuk Sekolah Rakyat di Rusunawa Kota Probolinggo./ bolinggo.co

PROBOLINGGO,- Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, meninjau langsung pelaksanaan hari pertama masuk Sekolah Rakyat jenjang SMP dan SMA di Rusunawa Kota Probolinggo, Senin (14/7/2025).

Sekolah ini merupakan bagian dari program pendidikan gratis yang digagas Presiden Prabowo Subianto, dengan menyasar siswa dari keluarga kurang mampu.

Dalam kunjungannya, Gubernur Khofifah didampingi oleh Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, serta Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Dra. Restu Novi Widiani.

Empat ruang kelas telah dioperasikan di tahap awal masing-masing dua kelas untuk jenjang SMP dan dua kelas untuk SMA. Setiap kelas menampung 50 siswa.

Meskipun seragam sekolah belum sepenuhnya tersedia karena masih dalam proses distribusi, semangat para siswa tetap tinggi mengikuti kegiatan perdana.

“Sekolah ini adalah jembatan keluar dari kemiskinan. Pemerintah hadir agar tidak ada anak yang tertinggal hanya karena alasan ekonomi,” tegas Khofifah.

Ia juga menjelaskan bahwa penerimaan siswa dilakukan secara bertahap, menyesuaikan kapasitas dan jumlah pendaftar.

Baca Juga:  Surat Suara Pilgub Sudah Tiba, KPU Probolinggo Siap Matangkan Persiapan Pemilukada

Setelah rombongan belajar 1A, akan dibuka kelas 1B pada 19 Juli mendatang, disusul kelas 1C pada bulan September.

Salah satu siswi baru, Yulia Nanda Kirana (16), mengungkapkan rasa syukurnya dapat menjadi bagian dari Sekolah Rakyat.

“Senang sekali. Perlengkapan seperti tas, buku, sepatu sampai seragam disediakan gratis. Saya merasa sangat dihargai,” kata Yulia.

Namun di balik antusiasmenya, Yulia juga mengaku menghadapi tantangan emosional karena harus tinggal jauh dari keluarganya demi mengikuti program ini.

“Saya pertama kali jauh dari orang tua. Sedih, tapi saya percaya ini demi masa depan yang lebih baik,” ungkapnya.

Meski begitu, Yulia menolak anggapan bahwa Sekolah Rakyat hanya ditujukan bagi mereka yang tidak mampu. Ia menilai sekolah ini adalah bentuk nyata dari keberpihakan negara terhadap hak dasar pendidikan seluruh anak bangsa.