banner 728x90
banner 728x90
Khazanah

Penulisan Sejarah (PC)NU Sampang: Upaya Merawat Ingatan

×

Penulisan Sejarah (PC)NU Sampang: Upaya Merawat Ingatan

Sebarkan artikel ini
PCNU di Kabupaten Sampang.

Penulis: Atiqurrahman

Anggota LTN NU Pulau Mandangin

BOLINGGODOTCO,- Kami sangat mengapresiasi atas inisiatif dan langkah taktis dari Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) dan Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) untuk menuliskan sejarah berdirinya (PC)NU di Kabupaten Sampang.

Mereka telah memulainya dengan menyelenggarakan pelatihan riset, yang dihadiri oleh beberapa lembaga dan MWC NU. Isinya adalah tentang kerangka dan metode kepenulisan sejarah.

Saat ini, sejarah berdirinya (PC)NU Kabupaten Sampang memang belum ditulis secara utuh dan akurat. Ia hanya berbentuk lisan saja. Padahal fakta sejarahnya sudah ada.

Salah satunya adalah hadirnya Haudratussyeh Kiyai Hasyim Asy’ari ke Kabupaten Sampang dan menemui Kiyai Syabrawi pada tahun 1928. Peristiwa ini dianggap sebagai tumbuhnya benih-benih NU di Kabupaten Sampang.

Atas dasar peristiwa itu, Lakpesdam perlu melakukan penelusuran dan penggalian lebih mendalam lagi mengenai data dan fakta sejarah lainnya yang berkaitan dengan peristiwa itu.

Seperti dokumen-dokumen bersejarah, dan keterlibatan para kiyai dan pesantren, serta kondisi sosial dan ekonomi-politik yang melingkupinya.

Bagi saya, penulisan historiografi (PC)NU ini sangat penting sebagai upaya pembelajaran dan pengetahuan bagi kader-kader muda NU ke depan.

Dengan menuliskannya, kita mampu memahami setiap dinamika perjalanan sejarah tumbuh-kembangnya (PC) NU di Kabupaten Sampang.

Baca Juga:  Hadirlah Haul Ke-49 Habib Sholeh Tanggul Jember, Catat Tanggalnya

Kita juga bisa mengetahui figur-figur siapa saja yang pernah memimpin (PC)NU baik dalam jajaran Syuriah atau pun Tanfidziyah. Termasuk soal peran dan kontribusinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Merawat ingatan

Menuliskan catatan perjalanan panjang sejarah (PC)NU Kabupaten Sampang ini seperti menghidupkan pemikiran dan sekaligus merawat ingatan.

Sebab, saya percaya, sesuatu yang tertulis, terdokumentasi, dan terarsip itu takkan pernah lekang oleh terpaan waktu dan zaman. Ia bersifat abadi.

Setiap tulisan adalah sumber kekuatan dalam menolak lupa. Ia seperti monumen hidup yang kita bisa lihat, baca, dan nikmati kapan pun. Ia adalah lonceng pengingat sejati.

Kerja-kerja penulisan sejarah (PC)NU merupakan rangkaian dari segenap ingatan tentang kepemimpinan, figur, pola gerakan, dan kontribusinya bagi masyarakat. Bahwa keberadaannya tak lebih sebagai pengabdi dan pelayan terhadap ummat.

(PC)NU Sampang sejak dulu hingga sekarang, tetap konsisten menjadi kompas moral bagi para jama’ahnya. Pandangan dan sikap keagamaannya telah dijadikan pijakan bagi masyarakat luas.

Dengan demikian, sebagai kader NU, saya mendukung sepenuhnya upaya penulisan sejarah (PC)NU Sampang ini. Selain untuk merawat ingatan, juga akan menyingkap tabir kebisuan sejarah, sebagaimana kata ketua Lakpesdam, Mas Addy Imansyah dalam sambutannya.