PROBOLINGGO,- Pemkab Probolinggo terus mengintensifkan upaya perbaikan infrastruktur pasca-banjir yang melanda wilayah tersebut pada awal tahun ini. Dari total 12 jembatan yang terdampak, delapan di antaranya mengalami kerusakan berat atau bahkan putus total.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarief, mengatakan bahwa Pemkab telah memprioritaskan delapan jembatan dengan kerusakan paling parah untuk segera diperbaiki.
“Lima jembatan langsung kami kerjakan menggunakan dana darurat Kabupaten Probolinggo melalui Dinas PUPR,” ujar Oemar, Senin (28/4/2025).
Adapun lima jembatan yang tengah dalam proses perbaikan meliputi:
- Jembatan Desa Seboro, Kecamatan Krejengan
- Jembatan Desa Betek Taman-Plaosan, Kecamatan Gading-Krucil
- Jembatan Batur, Kecamatan Gading
- Jembatan Desa Betek Taman, Kecamatan Gading
- Jembatan Wedusan, Kecamatan Tiris
Seluruh pengerjaan tersebut ditargetkan rampung dalam waktu dekat agar aktivitas masyarakat kembali normal.
Sementara itu, tiga jembatan lain yang membutuhkan penanganan lebih kompleks telah diusulkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk ditangani melalui mekanisme lintas sektor. Ketiga jembatan tersebut adalah:
- Jembatan Semi Permanen Desa Satreyan-Sumbersecang, Kecamatan Maron
- Jembatan Karangbong, Kecamatan Pajarakan
- Jembatan Desa Brabe-Condong, Kecamatan Maron
“Kami berharap proses pengajuan ke Provinsi Jatim bisa berjalan lancar agar masyarakat tidak perlu menunggu terlalu lama,” pungkas Oemar.
Upaya percepatan ini diharapkan dapat segera memulihkan konektivitas dan mempermudah aktivitas ekonomi warga yang sempat terganggu akibat bencana.