banner 728x90
Islami

Tak Ada Batas untuk Belajar Al-Qur’an, TPQ Difabel Hadir di Probolinggo

×

Tak Ada Batas untuk Belajar Al-Qur’an, TPQ Difabel Hadir di Probolinggo

Sebarkan artikel ini
Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin meresmikan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Difabel.

PROBOLINGGO,- Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin meresmikan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Difabel. Peresmian berlangsung di Masjid Putih Hidayaturrahman.

Kegiatan tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Disabilitas Internasional. Acara berlangsung khidmat dan penuh makna.

Scrol Kebawah Untuk Baca
banner 728x90
ADVERTORIMENT

Dalam kesempatan itu, Wali Kota menyampaikan pesan kepada para santri difabel. Ia mendorong semangat belajar dan beribadah.

“Terus semangat belajar dan memperdalam Al-Qur’an. Jadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup,” ujar dr. Aminuddin, Sabtu (20/12/2025).

Ia menegaskan komitmen Pemerintah Kota Probolinggo terhadap pendidikan inklusif. Seluruh sekolah dasar dan menengah pertama kini terbuka bagi anak-anak difabel.

Kebijakan tersebut diharapkan memberi ruang yang setara. Anak difabel dapat mengakses pendidikan formal dan keagamaan.

Baca Juga:  5 Kegiatan Produktif Saat Ramadhan Selain Tidur dan Rebahan

“Nilai-nilai inklusivitas tidak boleh berhenti sebagai slogan,” kata Aminuddin.

Menurutnya, inklusivitas harus hadir dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk dalam bidang sosial, pendidikan, dan keagamaan.

Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Putih Hidayaturrahman, Muchsin, menyambut baik peresmian TPQ Difabel. Ia berharap program ini berjalan berkelanjutan.

“Kami berharap TPQ Difabel ini dapat berjalan secara istiqamah dan memberi manfaat luas bagi masyarakat,” ujarnya.

Muchsin menambahkan, Masjid Putih Hidayaturrahman berdiri sejak 2020. Masjid tersebut berkomitmen menjadi pusat ibadah dan pendidikan.

Selain itu, masjid juga diarahkan menjadi ruang kepedulian sosial. Khususnya bagi kelompok rentan dan penyandang disabilitas.

Peresmian TPQ Difabel ini menjadi langkah nyata. Upaya ini memperkuat komitmen Kota Probolinggo sebagai kota inklusif.***