banner 728x90
Daerah

DPRD Probolinggo Desak Polisi Usut Tuntas Penyebab Kematian Mahasiswi Asal Tiris

×

DPRD Probolinggo Desak Polisi Usut Tuntas Penyebab Kematian Mahasiswi Asal Tiris

Sebarkan artikel ini
Anggota DPRD Kabupaten Probolinggo Komisi I, Muchlis, angkat bicara terkait kematian mahasiswi Malang semester 2 asal Desa Tiris./ Foto: bolinggo.co

PROBOLINGGO,- Kematian Faradila Amalia Najwa (21), mahasiswi Malang semester 2 asal Desa Tiris, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, menggegerkan warga. Korban ditemukan meninggal di pinggir jalan kawasan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan.

Jenazah korban ditemukan pada Selasa pagi, 16 Desember 2025, sekitar pukul 07.30 WIB. Lokasinya berada di depan PT Satoria, Dusun Kauman, Desa Wonorejo, Kecamatan Wonorejo.

Scrol Kebawah Untuk Baca
banner 728x90
ADVERTORIMENT

Saat ditemukan, korban mengenakan jaket hitam, celana jeans biru, dan masih memakai helm berwarna pink. Kondisi tersebut langsung menarik perhatian warga dan pengguna jalan.

Anggota DPRD Kabupaten Probolinggo Komisi I, Muchlis, angkat bicara terkait peristiwa ini. Ia meminta aparat penegak hukum mengusut kasus kematian korban secara menyeluruh dan profesional.

Muchlis menegaskan pentingnya klarifikasi resmi dari kepolisian. Menurutnya, berbagai spekulasi yang beredar di masyarakat berpotensi meresahkan dan melukai perasaan keluarga korban.

“Karena sudah muncul kabar dugaan pembunuhan, kami meminta kepolisian bekerja secara serius, transparan, dan tuntas,” ujar Muchlis, Rabu (17/12/2025).

Ia juga menekankan bahwa pengungkapan fakta harus berbasis penyelidikan ilmiah. Hal itu dinilai penting demi memastikan keadilan bagi korban.

Baca Juga:  Perjuangkan Nasib Guru Madin, FKDT dan Fraksi PKB Bahas Kebijakan Penting

Muchlis turut mengimbau masyarakat agar tidak berspekulasi. Ia meminta publik menahan diri hingga ada pernyataan resmi dari aparat berwenang.

Informasi awal kejadian pertama kali diterima oleh Serda Danang, anggota piket Koramil 0819/13 Wonorejo. Laporan tersebut kemudian diteruskan ke komando atas.

Dua warga setempat, Rohim (45) dan Suud (55), menjadi saksi awal yang mengetahui keberadaan korban. Keduanya segera melaporkan temuan tersebut kepada aparat.

Petugas Koramil 0819/13 Wonorejo langsung mendatangi lokasi kejadian. Mereka berkoordinasi dengan kepolisian untuk pengamanan TKP.

Aparat juga membantu mengatur arus lalu lintas yang sempat tersendat akibat kerumunan warga. Situasi di lokasi akhirnya kembali kondusif.

Jenazah korban selanjutnya dievakuasi ke RS Pusdik Brimob Watu Kosek. Evakuasi dilakukan untuk keperluan pemeriksaan lebih lanjut.

Sebelumnya, sempat beredar kabar bahwa korban diduga meninggal akibat tindak kekerasan oleh kakak ipar yang merupakan anggota Polisi. Namun hingga kini, kepolisian belum memberikan keterangan resmi.

Aparat masih melakukan pendalaman kasus untuk memastikan penyebab pasti kematian korban. Proses penyelidikan terus berjalan.***