banner 728x90
Daerah

Banjir Terjang Tiris, Garda Bangsa Probolinggo Salurkan Bantuan untuk Korban Terdampak

×

Banjir Terjang Tiris, Garda Bangsa Probolinggo Salurkan Bantuan untuk Korban Terdampak

Sebarkan artikel ini
Garda Bangsa Probolinggo salurkan bantuan kepada korban yang terdampak./ Foto: bolinggo.co

PROBOLINGGO,- Banjir yang menerjang Desa Andungbiru, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, meninggalkan cerita panjang tentang perjuangan warga menghadapi alam.

Aliran air dari kawasan pegunungan yang meluap tak hanya merendam permukiman, tetapi juga memutus akses antarwilayah, membuat aktivitas warga lumpuh sementara.

Scrol Kebawah Untuk Baca
banner 728x90
ADVERTORIMENT

Di tengah kondisi tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo mencatat sedikitnya 50 KK di Dusun Sumberkapung masih berada dalam kondisi terisolasi hingga Jumat (12/12/2025) sore.

Terputusnya jalur penghubung menjadi tantangan utama dalam proses penanganan pascabanjir.

Rasa empati pun datang dari jajaran Garda Bangsa Probolinggo. Organisasi kepemudaan ini turun langsung ke lokasi terdampak untuk menyalurkan bantuan berupa paket sembako.

Ketua Garda Bangsa Probolinggo, Mohammad Badrul Kamal, mengungkapkan keprihatinannya atas musibah yang menimpa warga Andungbiru. Ia menyebut, kerusakan infrastruktur akibat banjir membuat kondisi masyarakat semakin berat.

Baca Juga:  Satgas Probolinggo Segel Gudang Miras di Kraksaan, Ribuan Botol Telah di Amankan

“Kami berharap bantuan ini bisa membantu kebutuhan sehari-hari warga dan sedikit meringankan beban mereka di tengah situasi sulit seperti sekarang,” ujarnya.

Proses penyaluran bantuan bukan tanpa hambatan. Garda Bangsa bersama Panji Bangsa Kabupaten Probolinggo harus menempuh jalur yang cukup berisiko, termasuk melintasi jembatan darurat yang dibangun secara sementara, demi menjangkau warga di wilayah terisolasi.

BPBD melaporkan sedikitnya enam jembatan mengalami kerusakan parah hingga putus akibat terjangan banjir. Kondisi tersebut membuat distribusi logistik harus dilakukan dengan kehati-hatian ekstra demi keselamatan relawan maupun warga penerima bantuan.***