PROBOLINGGO,- Proyek pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) terus dikebut. Pekerjaan tahap pertama yang membentang di ruas Gending-Besuki kini menunjukkan perkembangan signifikan.
Hingga awal September 2025, progres konstruksi telah mencapai 80 persen. Capaian ini dinilai cukup cepat berkat dukungan dari berbagai pihak, terutama pemerintah daerah yang berperan penting dalam proses pembebasan lahan.
Direktur Utama PT Jasa Marga Probowangi, Adi Prasetyanto, mengatakan bahwa percepatan ini tak lepas dari sinergi yang baik antara pihaknya dengan pemerintah di daerah.
“Dukungan pemda sangat besar, terutama dalam pembebasan lahan. Itu yang membuat pekerjaan bisa berjalan lancar,” ujarnya kepada media, dikutip bolinggo.co, Senin (27/10/2015).
Menariknya, Adi juga menyebut adanya rencana perubahan nama proyek tol tersebut. Jika sebelumnya dikenal sebagai Tol Probowangi, kini muncul rencana untuk menggantinya menjadi Tol Prosiwangi (Probolinggo-Situbondo-Banyuwangi).
“Mekanismenya melalui Kementerian PUPR dan sepertinya sudah ada lampu hijau,” ungkapnya.
Perubahan nama ini nantinya akan berpengaruh pada sejumlah titik keluar tol (exit). Salah satunya Exit Besuki yang rencananya akan diubah menjadi Exit Situbondo Barat, menyesuaikan dengan wilayah administratif yang dilalui proyek tersebut.
Saat ini, pekerjaan fisik tengah difokuskan di ruas Paiton-Besuki, yang menjadi penghubung utama menuju kawasan timur Jawa Timur. Adi optimistis, pembangunan tahap I ini bisa selesai sesuai rencana.
“Insya Allah, awal tahun 2026 sudah rampung,” tegasnya Direktur Adi.
Jika rampung nanti, Tol Prosiwangi akan menjadi jalur strategis yang mempercepat konektivitas antara Probolinggo, Situbondo, hingga Banyuwangi.
Waktu tempuh antardaerah diperkirakan bisa terpangkas hingga separuhnya, sekaligus membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi kawasan Tapal Kuda.***














