banner 728x90
banner 728x90
Ragam

PMII Djoyolelono Probolinggo Gelar Training of Trainer, Wujudkan Kader Profesional dan Berintegritas

×

PMII Djoyolelono Probolinggo Gelar Training of Trainer, Wujudkan Kader Profesional dan Berintegritas

Sebarkan artikel ini
Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Djoyolelono Probolinggo menggelar kegiatan Training of Trainer./ bolinggo.co

PROBOLINGGO,- Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Djoyolelono Probolinggo menggelar kegiatan Training of Trainer (ToT) bertema “Upgrading Totalitas Profesionalisme Kader” di aula kantor BPBD Kota Probolinggo, Minggu (12/10/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh para kader PMII dari berbagai kampus di Probolinggo. Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas kader agar mampu menjadi pelatih serta penggerak organisasi secara profesional dan berintegritas.

Scrol Kebawah Untuk Baca
banner 728x90
ADVERTORIMENT

Tiga narasumber hadir dalam kegiatan tersebut, yakni Mohammad Badrul Kamal, alumni PMII Yogyakarta sebagai pemateri pertama, Sahabat Anang, alumni PMII Jombang sebagai pemateri kedua dan Ahmad Rifa’i, Sekretaris PC PMII Probolinggo sebagai pemateri ketiga.

Mohammad Badrul Kamal dalam penyampaiannya menekankan pentingnya kader PMII memahami peran strategisnya di tengah dinamika sosial saat ini.

“Kader PMII harus menjadi pelopor perubahan dengan mengedepankan profesionalisme dan totalitas dalam setiap gerakannya. Dunia hari ini membutuhkan kader yang tidak hanya militan, tetapi juga adaptif dan solutif,” ujar Badrul Kamal.

Baca Juga:  Bibibi Probolinggo: Tradisi Berbagi di Malam Petok Lekoran Ramadan

Lebih lanjut, mantan aktivis Jogja ini juga berpesan agar kader PMII tidak hanya berhenti pada tataran idealisme, tetapi juga mampu membumikan nilai-nilai pergerakan dalam kehidupan nyata.

“Jadilah kader yang mampu menerjemahkan nilai-nilai Aswaja dan semangat pergerakan dalam tindakan konkret. PMII harus hadir sebagai solusi di tengah masyarakat, bukan sekadar simbol gerakan mahasiswa,” tuturnya.

Ia juga menambahkan, kaderisasi PMII harus diarahkan pada pembentukan karakter dan profesionalitas agar tetap relevan dengan tantangan zaman.

“Kita tidak boleh puas hanya dengan gelar aktivis. Kader PMII harus tampil profesional, berintegritas, dan mampu menjadi teladan di ruang publik,” pungkasnya.

Kegiatan ToT ini diharapkan mampu melahirkan kader-kader pelatih PMII yang berdaya saing tinggi serta siap mengawal perubahan sosial dengan semangat keislaman dan kebangsaan.***